Senin, 17 Februari 2014

Kode Lemak Babi Pada Kemasan Makanan

Salam sobat Blogger atau G+.,
Sekedar share aj, tidak bermaksud untuk menyinggung (Suku, Agama, atau Etnis) tertentu., pernah kah sobat kalian setiap membeli suatu makanan mengecheck dahulu Label Halal (Logo MUI) atau mengecheck komposisi / INGREDIENTS bahan-bahan nya ??


Jika sebelumnya sobat jarang mengecheck, ada baik nya mulai sekarang sobat Blogger dan G+ mengetahui arti dari kode-kode komposisi suatu makanan berkemasan, karna banyak di antara kita yg TIDAK mengetahui nya. Banyak produsen makanan berkemasan yang mencantumkan kode-kode di pembungkusnya, dan di antara kode-kode tersebut kita sebagai umat Muslim harus mengetahuinya, karna terdapat kode-kode makanan yg mengadung lemak babi.

Mengapa Lemak Babi Yang Dipilih
Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.
Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini mereka pun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut.. Sebagai awal uji cobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil. Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan.
Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan.
Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam. Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang dicapai bisa mencapai miliaran dollar.
Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan E ? CODES, E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan mutinasional, antara lain :
1. pasta gigi, pemen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng,
2. buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan & obat2an lainnya.
Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES, berikut ini karena produk dengan kode-kode di bawah ini, positif mengandung lemak babi :
E100, E110, E120, E140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252, E270,
E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435,
E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478,
E481, E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542,
E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari'at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.
Semoga manfaat,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar